Budaya dan Kebiasaan Orang Jepang yang Harus Kita Tiru

Budaya dan Kebiasaan Orang Jepang yang Harus Kita Tiru

Menghormati Orang Lain

Aisatsu (mengucapkan salam) adalah budaya negara Jepang untuk meminta maaf, berkenalan, bertamu di rumah orang, mengatakan permisi, bahkan sampai berbicara di telepon pun orang Jepang membungkuk sedikit (padahal orang yang berbicara dengannya tidak dapat melihat dia).Ojigi (membungkukkan badan) adalah sebuah keharusan. Tradisi yang sudah diajarkan kepada anak-anak sejak balita.

Malu

Malu adalah budaya leluhur dan turun temurun bangsa Jepang. Harakiri (bunuh diri dengan menusukkan pisau ke perut) menjadi ritual sejak era samurai, yaitu ketika mereka kalah dalam pertempuran. Masuk ke dunia modern, wacananya sedikit berubah ke fenomena mengundurkan diri bagi para pemimpin yang terlibat korupsi atau merasa gagal menjalankan tugasnya. Efek negatifnya mungkin adalah anak-anak SD, SMP yang bunuh diri, karena nilainya jelek atau tidak naik kelas. Mereka malu terhadap lingkungannya apabila mereka melanggar peraturan ataupun norma yang sudah menjadi kesepakatan umum.

Mandiri

Sejak usia dini anak-anak di Jepang dilatih untuk mandiri. Bahkan seorang anak TK sudah harus membawa 3 tas besar berisi pakaian ganti, bento (bungkusan makan siang), sepatu ganti, buku-buku, handuk dan sebotol besar minuman yang menggantung di lehernya. Lepas SMA dan masuk bangku kuliah hampir sebagian besar tidak meminta biaya kepada orang tua. Biasanya mereka mengandalkan kerja part time untuk biaya sekolah dan kehidupan sehari-hari. Kalaupun kehabisan uang, mereka meminjam uang ke orang tua yang nantinya akan dikembalikan pada bulan berikutnya.

 

Sumber referensi

https://satujam.com/budaya-kebiasaan-orang-jepang/