Nabila Hidayat mahasiswi Program Studi S1 Bahasa Jepang Universitas Widyatama berhasil terpilih sebagai satu-satunya mahasiswi asal Indonesia dari sekian banyaknya pelamar dari Perguruan Tinggi penyelenggara bahasa Jepang lainnya di Indonesia. Program ini diikuti oleh mahasiswa/mahasiswi asing sebagai utusan dari universitas bereputasi dari seluruh dunia. Nabila kali ini berkesempatan mengikuti serangkaian Program Pasona International Exchange yang diselenggarakan oleh Pasona Group Jepang. Rangkaian kegiatan yang diikuti Nabila di antaranya mengikuti orientasi, gala dinner, menerima pembelajaran mengenai manajemen, mengikuti berbagai acara kebudayaan Jepang, presentasi hasil pemagangan dan pesta perpisahan.
Kamis (28/6) waktu setempat, Nabila tiba di Tokyo Jepang langsung menuju apartemen yang disediakan Pasona Group. Selain mendapatkan kesempatan belajar langsung atmosfer kerja dan kebudayaan Jepang, ia juga melakukan beberapa aktifitas yang tak kalah seru, antara lain visitasi ke beberapa perusahaan dan juga menikmati wisata di Negeri Sakura tersebut.
Bersama 20 mahasiswa/mahasiswi lain, ia pun akan mengikuti internship di perusahaan di Jepang. Nabila akan mengikuti program magang (internship) sebagai penerjemah di Hitachi Tokyo selama 3 bulan terhitung mulai Juli hingga September 2018. Seluruh pembiayaan serta akomodasi, termasuk tiket pesawat ditanggung oleh perusahaan ditanggung oleh perusahaan dan mahasiswa akan mendapatkan uang saku sebesar 120.000 yen atau sekitar 14 juta rupiah setiap bulannya.
Di sela wawancara melalui aplikasi Whatsapp, Nabila menceritakan pengalaman yang menyenangkan mengenal kebudayaan secara real di Jepang. Ia sangat senang bisa bertemu dengan mahasiswa/mahasiswi terpilih yang berasal dari berbagai perguruan tinggi ternama di negara lain di antaranya Amerika Serikat, Eropa, China, Vietnam, Korea, Hongkong, Taiwan dan sebagainya.
Ketua Program Studi Bahasa Jepang S1 Universitas Widyatama Dinda Gayatri Ranadireksa, M.A., Ph.D menyampaikan Universitas Widyatama sangat support terhadap pengembangan potensi mahasiswa, hal ini ditunjukan dengan membina mahasiswa hingga mendapatkan grant Pasona yang tahun ini diraih oleh Nabila.